DENPASAR.- Lebih dari satu bulan PNS atau ASN (Aparatur Sipil Negara) di Bali bekerja dari rumah. Hanya eselon tertentu yang ngantor, itu pun tidak penuh seharian.
Kalau kondisi memungkinkan, mulai 4 Juni 2020, Gubernur Bali Wayan Koster – akan menerapkan new normal, dengan pengertian untuk Bali istilahnya adalah “Protokol Tata Kelola Bali Era Baru”.
Dengan penerapan pola tersebut, PNS diharapkan mulai ngantor sebagaimana mestina, tetapi dengan ketat menerapkan protokol baru itu, jangan sampai menjadi korban wabah Corona (Covid-19).
Dalam suatu kesempatan Gubernur Koster mengatakan, kerja itu dimulai dari birokrasi dulu. Semua staf diminta beraktifitas seperti biasa, dan birokrasi Bali sebagai percontohan.
Mereka diharapkan dapat dengan disiplin menerapkan protokol Tata Kelola Bali Era Baru. Jika berhasil, akan diperluas ke sekolah-sekolah, instansi publik, tempat-tempat usaha, dan lain-lain.
Gubernur Bali membantah, akan membuka sekolah di Bali dalam waktu dekat. Kondisi belum memungkinkan untuk memulai pelajaran anak-anak di sekolah.
“Intinya kami di Gubernuran dengan OPD terkait sebagai contoh pelaksana Protokol Tata Kelola Bali Era Baru (new normal),” kata Wayan Koster asal Desa Sembiran Buleleng itu.
Ia mengatakan, Kepala Unit masing-masing, paling bertanggungjawab dalam pelaksanaan penerapan kerja tersebut. Kepala Unit eselon III diharapkan menyiapkan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta thermogun (alat penguur suhu tubuh) di tempat kerjanya.
Di samping itu semua ASN tetap menjaga jarak, melakukan penyemprotan disinfektan dalam ruangan dengan rutin, paling tidak dua kali seminggu. “Jika sampai ada staf terpapar Corona, Kepala Unit bertanggungjawab,” kata Koster.
Diharapkan ada gugus tugas di Unit masing-masing, sehingga dengan rutin melakukan pengecekan. Dengan demikian protokol Tata Kelola Bali Era Baru berjalan dengan baik.
Menanggapi rencana Gubernur tersebut, salah satu anggota Pokli Pembangunan Gubernur Bali Dr. Wayan Kastawan mengatakan, ia yakin ASN akan disiplin karena mereka melek informasi.
Menurutnya, yang mengkhawatirkan selama ini adalah masyarakat di pasar-pasar tradisional. “Mereka ini yang perlu diawasi lebih ketat, sehingga wabah Corona di Bali segera lenyap”, kata Kastawan yang juga Kordinator Lapangan Pokli Bali dalam memberikan bantuan sembako kepada sejumlah masyarakat. [n]