Menu

Mode Gelap
Hanya Gelandangan Politik yang Tidak Puas dengan keberhasilan Gubernur Koster Membangun Bali. Kembali Gelar Pasar Rakyat di Bangli, Ny. Putri Koster Puji Pemkab Bangli Berhasil Kembangkan Jeruk Varietas Baru RGL Gelar Lawatan Ke Praha, Wagub Cok Ace Bahas Potensi Kerjasama Antara Bali dan Ceko Tutup Pameran Bali Bangkit Ke-6, Ny. Putri Koster Himbau UMKM Tidak Nakal Mengkopi Motif Tenun Gringsing Riset dan Inovasi Untuk Indonesia Raya

Opini · 22 Sep 2023 22:38 WITA ·

Caleg Karbitan dan Provokasi


 Caleg Karbitan dan Provokasi Perbesar

MENGAMATI sejumlah caleg (calon legislatif) yang diumumkan sementara KPUD, ternyata banyak caleg karbitan. Pengertian karbitan sesuatu yang diraih secara instan. Caleg merupakan perwakilan partai politik. Nggak pernah masuk partai, tiba-tiba menjadi caleg.  Mungkin karena  ia terkenal, sebagai artis, anak tokoh partai dan pensiunan. Tidak peduli, yang penting jadi caleg. Sengaja dikarbit!

Akibat tidak dikenal masyarakat, banyak di antara mereka mencari celah supaya dapat terkenal. Antara lain mencari panggung-panggung politik, di tengan kondisi yang mereka amati.

Dalam hiruk pikuknya dunia medsos saat ini, gampang mencurahkan isi hati mencela orang lain. Apalagi caleg itu memiliki rasa dengki dengan pihak lain. Mungkin juga karena “pos power sindrom” akibat  pensiun, dan ada istri muda yang menuntut lebih dari biasanya.

Wadahnya media social. Dalam kondisi yang frustrasi, mereka memanfaatkan kondisi psikologis dengan memelintir sejumlah persoalan sebagai laporan kepada pejabat, bahwa ada persoalan belum pernah diperhatikan pejabat sebelumnya.

Sejumlah langkah yang diambil dipakai pejabat dipelintir dengan kata gebrakan. Seperti genting sekali!.

Pertama; soal rangkap jabatan. Oke soal itu biasalah. Supaya focus, sebaiknya jangan rangkap jabatan. Kedua; soal stunting dan ketiga; soal kemiskinan ekstrem. Keempat; masalah pembubaran Pokli (Kelompok Ahli) Pembangunan.

Bagaimana soal stunting?

Saya mendapat data, bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, pravelensi stunting di Bali mengalami penurunan 2,9 persen dari yang sebelumnya 10,9 persen menjadi 8 persen, melampaui angka stunting nasional di tahun itu – yang masih 21,6 persen. Kondisi Bali terbaik di tingkat nasional, dan mendapat penghargaan MKK atas capaian stunting terendah! Kalau pj Gubernur sekarang ingin menurunkan terus, oke saya kira wajar, supaya tuntas.

Soal kemiskinan ekstrem. Apakah Bali punya kemiskinan ekstrem, yang konon  diistilahkan sebagai gebrakan lain dari pj Gubernur? Ternyata data menyebut bahwa Bali jadi provinsi dengan angka kemiskinan terendah Maret 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) Bali sebagai ditulis Republik.co.id. mengungkapkan, Bali menjadi provinsi dengan angka kemiskinan terendah secara nasional pada Maret 2023. Kepala BPS Bali Endang Retno Sri Subiyandani menyebut persentase penduduk miskin di Bali sebesar 4,25 persen di bawah angka ratarata nasional 9,36 persen. Persentasi kemiskinan di Bali terendah secara nasional!

Penduduk miskin di pulau Dewata menurut BPS hanya 193.780 atau 4,25 persen, di mana sebelumnya tahun 2022 sebanyak 205.360, menunjukkan kemiskinan menurun 0,28 persen. Ini terendah di tanah air.

Memang saat Covid kemiskinan menjadi naik menjadi peringkat tiga di tanah air, namun diyakini pasca Covid menurun lagi karena pariwisata sudah membaik.  Itu pun dialami seluruh provinsi di tanah air.  Kalau Pj Gubernur saat ini ingin memperkecil angka kemiskinan itui, tentu wajar saja, apalagi waktu beliau sangat pendek. Tetapi bukan berarti pejabat sebelumnya tidak hirau dengan persoalan tersebut.

Bro rekanku Bapak Sujana Budhi, yang doctor ekonomi – ini catatan BPS.  Nggak usah buat provokasi, hanya sekadar supaya dianggap pintar dan dikenal masyarakat karena mau mencari suara.

Lalu bagaimana pembubaran Kelompok Ahli? Karena ini merupakan Pokli Gubernur Bali Wayan Koster (sekalipun dalam SK disebut sebagai Pokli Pembangunan Provinsi Bali) – pembubaran  dilakukan sebab masa jabatan Pak Koster sudah berakhir.

Tetapi kabar terakhir saya dengar Pj Gubernur konon masih memerlukan Pokli untuk mendampingi beliau memimpin Bali 1,5 tahun ke depan. Apakah ini akan diteruskan atau bagaimana, terserah Pak Jendral Pj Gubernur saja menentukan.

Caleg atau siapa pun yang pengen dikenal dan terkenal menjelang Pemilu 2024, tidak perlu melakukan provokasi berlebihan dengan menyalahkan pihak lain. Jangan menerapkan asas ABS kepada pejabat baru. Saya yakin Pj Gubernur pasti mempelajari apa yang dibuat pejabat yang ia gantikan sementara, buat dilanjutkan atau dikoreksi sebagaimana mestinya.

Kalau anda ingin melakukan gebrakan lakukan saja gebrakan sendiri, supaya cepat dikenal masyarakat sehingga kelak terpilih sebagai wakil rakyat. Misalnya adakan lomba mancing, lakukan aksi social, bantu anak yatim piatu dan seterusnya. Banyak panggung lain, jangan sebagai provokator.  Saya doakan, semoga sukses Bro! (*)

Artikel ini telah dibaca 92 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bendesa Adat Peras Investor, Kok Bisa?

4 Mei 2024 - 09:49 WITA

Bijaksana dalam Menggunakan Medsos

25 April 2024 - 08:09 WITA

Made Nariana

Menuju Indonesia Emas, Apa Mungkin?

24 April 2024 - 13:49 WITA

Made Nariana

Banteng, Semakin Digenjet Biasanya Semakin Melejit

1 November 2023 - 09:20 WITA

Usaha Membusukkan Keluarga Presiden Jokowi

11 Oktober 2023 - 08:58 WITA

Perkuat Visi Misi Gubernur

7 Oktober 2023 - 10:33 WITA

Trending di News