Oleh Made Nariana
SEORANG tokoh senior PDI Perjuangan Putra Nababan di sejumlah kanal televisi mengatakan, kini ada usaha-usaha pihak lain ingin membusukkan nama keluarga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Caranya dengan membujuk-bujuk putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka menjadikan ia sebagai calon wakil Presiden. Minggu-minggu ini, konon Makamah Konstitusi akan memutuskan, apakah capres/cawapres diputuskan boleh berumur 35 tahun ke atas. Kebetulan Ketua MK adalah kakak ipar Jokowi.
Terlepas MK memutuskan usia 35 tahun diperbolehkan menjadi capres/cawapres – kemudian Jokowi buta hati dan buta mata mengizinkan putra menjadi cawapres, maka nama baik keluarga Jokowi akan hancur lembur.
“Itulah usaha beberapa kelompok orang yang pengen menghancurkan nama Jokowi, yang selama ini dicintai lebih dari 90 persen rakyat Indonesia,” kata Putra Nababan.
Hal serupa juga diungkapkan sejumlah pengamat politik dan buzzer yang selama ini mencintai Jokowi. Kalau Gibran yang selama ini menjadi Walikota Solo bersedia menjadi Cawapres apalagi seizin Jokowi, pertanda sebuah kehancuran ada di depan mata terhadap keluarga Jokowi.
Berkembang selama ini, Capres Prabowo Subianto mengincar nama Gibran sebagai pendampingnya. Namun, ia terbentur dengan umur. Tapi soal umur itu, sedang dibahas MK atas usulan sejumlah orang.
Selama ini Gibran adalah kader PDI Perjuangan. Apalagi Jokowi dibesarkan dari Walikota sampai menjadi Presiden dua kali masa jabatan, juga merupakan kader terbaik PDI Perjuangan.
PDI Perjuangan menyongsong pilpres 2024 menjagokan kadernya Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah. Sementara Gibran berdasarkan sejumlah kabar yang beredar di media sosial — dilirik Partai Gerindra.
Kalau MK memutuskan bahwa umur 35 tahun berhak menjadi Cawapres, apakah Gibran dan keluarga Jokowi akan sertam merta menerima tawaran Prabowo?
Banyak kalangan juga meragukan. Jokowi tidak mungkin mengorbankan nama baiknya selama ini. Apalagi menghianati partainya PDI Perjuangan. Tentu saja, kecuali Jokowi buta hati……. Tidak menghiraukan jasa-jasa partainya selama ini.
Saya juga berkeyakinan banyak masyarakat, tidak akan rela melihat Jokowi menjadi bulan-bulanan kalangan radikal karena salah langkah menjelang usai jabatannya sebagai Presiden.
Dalam rakernas PDI Perjuangan belum lama ini, Jokowi memberikan sinyal terbuka dukungan kepada Ganjar.
“Saya percaya Pak Ganjar akan dapat meneruskan program ini…..”, kata Jokowi, usai menguraikan sejumlah tantangan dan program menuju Indonesia emas tahun 2045.
Jokowi malah sudah membisikkan Ganjar Pranowo, bahwa setelah dilantik nanti, langsung bekerja melaksanakan Program Kedaulatan dan Ketahanan Pangan Indonesia.
Pesan itu, oleh banyak kalangan pengamat diasumsikan bahwa Jokowi memberikan dukungan total kepada teman separtainya Ganjar Pranowo.
Sebelumnya banyak yang bertanya, kemana arah Jokowi dalam pilpres 2024. Apakah ke Capres itu atau Capres ini. Semua merasa mendapat angin dari Presiden, yang dicintai 90 persen rakyatnya (berdasarkan survey terakhir LSI belum lama ini).
Kecintaan banyak rakyat, apalagi menjelang habis masa jabatan Presiden itu sendiri, dianggap hal yang luar biasa. Jokowi juga dikenal dan terkenal sebagai tokoh dunia, bahkan digadang sejumlah Negara bakal diusulkan sebagai calon Sekjen PBB. Tolong, jaga nama baik Pak Jokowi!! (*)